ClickBlog.org SITUS BERITA BLOGER CEWEK RAMADITYA/TUNA NETRA CANGGIH epaper TUTORIAL BLOGER NEWS Buku Sekolah Elektronik CCTV JAKARTA JURAGAN PULSA BURSA KERJA PEMKOT SEMARANG Martin Dougiamas Moodle E-Learning Download music Tabloid keluarga BISNIS ONLINE TERMURAH Make Money With PerformancingAds

Saturday 29 December 2007

AKHIR TAHUN 2007

MET AKHIR TAHUN 2007
MET TAHUN BARU 2008

Banjir banjir di mana2 pertanda apa di tahun 2008

THE SHOW MUST GO ON

bagaimanapun pahitnya hidup harus dijalani
akan lari kemana lagi bego

WHAT EVER WILL BE WILL BE

THIS IS THE REAL LIFE
THIS IS NOT FANTASY
NO ESCAPE FROM REALITY Read More..

Saturday 15 December 2007

A great love

. Setelah makan, aku ke internet buat ngerjain kerjaan kantorku. Tulis soal ujian buat mahasiswa. .Aku di internet sambil nunggu nyut-nyut beli karcis KATaksaka di stasiun Tugu untuk aku pulang bersama orangyang akan jaga ibuku. doakan mudah-mudahan dia cocokuntuk ibuku. susah cari orang yang pas di hati bukan?

Kejadian itu buat aku amazing dalam hidupku, karena setelah lama aku ga mengalaminya. Saat itu sebenarnya akupun grogi. sangat grogi. rasanya seperti sesuatu yang baru. setelah lebih dari 7 tahun itu kualami lagi. rasanya aku ga ingin melepaskannya lagi. aku ingin mengalaminya lagi dan lagi. tapi ya itu apa mungkin. kadang aku suka berpikir apa emang begitu ya jalan hidupku. ada bagian yang indah yang tidak bisa kudapatkan.
kalo aku ingat itu, hatiku terasa sakit sekali. aku sering mengutuk dariku sendiri...... aku belum punya joke lagi. .sekali lagi makasih ya untuk semuanya. walau sebentar tapi itu sudah mengembalikan sebagian yang selama ini hilang dalam hidupku. Read More..

KEKASIH GELAPKU







Ku mencintaimu
Lebih dari apapun
Meskipun ata ada satu orangpun yang tau
Ku mencintaimu
Se dalam dalam hatiku
Meskipun engkau hanya kekasih gelapku
Yakinlah bahwa
Engkau adalah cintaku
Yang kucari selama ini dalam hidupku
Dan hanya padamu kuberikan
Sisa cintaku yang panjang dalam hidupku







Read More..

NAMA2 JEPANG INDONESIANO

daripada sepii..
Nama-Nama Orang Jepang dan Jenis Pekerjaannya

Kuraba anumu -> (isi sendiri he he)
Kuraba Sakumu -> Pencopet.
Sayabisa Urusi -> Calo.
Nikita Sukanari -> Penari di tempat hiburan.
Samakami Sampepagi -> Wanita di Club Malam.
Takasi Kamucoba -> Sales door to door.
Kosewa Rumaku -> Pemilik rumah kontrakan.
Kitakasi Murasaja -> Seorang pemilik toko.
Minumi Kabeh -> Seorang pemabuk.
Nanako Kasisamakita -> Menerima pakaian bekas.
Yukasi Kitaterima -> Kasir.
Akusuka Takuti -> Preman.
Mukamu Sayabedaki -> Pekerja salon.
Sini Takupotongi -> Tukang pangkas.
Ayodiri Satusatu -> Pemimpin baris-berbaris.
Takada Gaji -> Pengangguran.
Aigaya Sanasini -> Fotomodel.
Akubuka Kamumasuki -> Penjaga pintu gerbang.
Sukabawa Sayuri -> Tukang sayur.
Tyada Ruma -> Gelandangan.
Yukira Kitaawasi -> Pengawas Pajak.
Kanji Kitakasi -> Tukang jual tepung.
Maunya Chiumi -> Parfum tester.
Kusabuni Itunoda -> Tukang cuci.
Satemura Oke -> Tukang sate.
Disini Adaguchi -> Penjual keramik.
Masimuda Masutipi -> Artis cilik.
(oy) Read More..

EWES EWES BABLAS NYAWANE...HE ...HE


IKUT BERDUKA CITA MAS H. AGUS BASUKI


SELAMAT JALAN

Read More..

BINA RANGKA


Read More..

DAKWAH KYAI JARKONI

Problematika kehidupan sehari-hari antara suami-isteri adalah hal yang biasa terjadi.
Hal ini terkadang karena ketidakmampuan suami-isteri atau salah seorangnya dalam mengungkapkan isi hatinya atau fikirannya; kurang bisa memahami bagaimana bermuamalah dengan kawannya. Dan diantara hal yang mesti diingat adalah kita tidak boleh marah ketika memberikan komentar atau usulan kepada isteri kita. Maka, datangnya surat dari suami yang marah kepada isterinya, bisa saja difahami lain oleh isteri karena takut dan tidak konsentrasinya ketika membaca surat tersebut. Juga, mesti bagi seorang isteri ketika akan menulis surat kepada orang lain tanpa disertai celaan, cacian terhadap kepribadian orang yang kita kirimi, apalagi jika penerimanya masih belia atau pun perempuan.
Perhatikanlah bagaimana tata krama Rabbani (yang bersumber dari Al-Qur'an dan Akhlaq Rasulullah), ketika Nabi Musa dan Nabi Harun disuruh oleh Allah ta'alaa untuk menda'wahi salah seorang tokoh pembuat kerusakan di bumi, Fir'aun. !!! Allah berfirman:
"Dan berkatalah kalian berdua (Musa dan Harun) kepada Fir'aun dengan perkataan yang lembut. Semoga dengan itu ia menjadi ingat atau pun takut kepada Allah".
Allah menyuruh dalam ayat ini agar Musa berbicara kepada Fir'aun dengan bahasa yang santun, maka bagaimana dengan isterimu, muslimah lagi, engkau kok malah bermuamalah dengannya secara kaku, temperamental, dan bahkan seperti muamalah tentara.Satu hal yang penting yang banyak dilupakan adalah bahwa seorang pelajar ketika menerima nasihat (seperti seorang isteri) tidak akan bisa mencerna nasihat-nasihat yang didengarnya secara baik jika si pemberi nasihat (seperti seorang suami) besar kepala, merasa dirinya lebih tinggi daripada isterinya. Maka, sifat tawadhu' (rendah hati bukan rendah diri) adalah sifat yang luhur yang setiap orang harus berhias dengannya, baik penerima atau pengirim nasihat.
Manusia tidak akan merasa senang dengan harta yang kalian miliki, akan tetapi mereka akan senang dengan akhlaqmu yang luhur lagi berbudi. Maka, kepada suami-isteri hendaklah selalu untuk introspeksi diri, santun dalam berkata dan berperilaku, bermuamalah dengan pasangannya secara baik, sehingga masing-masing bisa saling mengambil manfaat dari pasangannya.
Maka, cobalah untuk mempraktikkan wahai para suami ketika engkau baru pulang ke rumah, tersenyumlah ketika melihat isterimu, dan ucapkanlah salam kepadanya, tanyakan tentang keadaannya, pujilah pakaian yang ia kenakan, dan seterusnya.. Respon apa yang akan ia berikan??Dan kepada engkau saudara-saudariku, perhatikanlah beberapa hal di bawah ini yang mungkin bisa engkau praktikkan untuk meraih kebahagiaan pribadi, keluarga, masyarakat:• Perbaikilah hubungan dengan orang lain, jauhilah sifat marah, dan menasihati dengan cara mengkritiki urusan dunia mereka.• Rendah hati, dan hormatilah orang lain walaupun mereka terkadang meremehkan dirimu, sebab sifat mereka yang meremehkan dirimu tidak menghalangimu untuk selalu berlaku hormat kepada orang lain atau membuatmu menghina, menjelekkan akhlak maupun pemikiran mereka.• Berlaku imbanglah dalam memberi pujian dan motivasi orang lain, sehingga mereka bisa mengambil manfaat dari ucapanmu, maka orang lain pun akan berlaku baik kepadamu.• Jangan banyak masuk pada hal-hal yang rinci jika akan memperbesar hal yang sepele, apalagi bila menyebabkan masalah kecil menjadi besar.• Jadilah pendengar yang baik, jangan memotong pembicaraan orang lain, jangan meremehkan hal ini, sebab Allah telah menciptakan kedua telinga dan satu lisan, maka banyak-banyaklah mendengarkan daripada berbicara, dan tunjukkanlah perhatianmu terhadap apa yang engkau dengarkan, dan berbicaralah kepada orang lain sesuai tingkat kepahaman mereka.• Janganlah engkau iri dengan apa yang dimiliki orang lain, maka orang akan cinta kepadamu.• Tersenyumlah selalu kepada setiap orang, dan panggilan orang dengan nama yang baik (misalnya, Wahai Abu Muhamad: bila orang itu punya anak namanya Muhammad).• Jangan sekali-kali engkau mengatakan, "Kamu selalu berbuat salah" atau "Perkataanmu tidak benar" atau "Kamu berlebih-lebih dan dalam berbicara". Akan tetapi tunjukkanlah dengan gerakan dan gaya yang menyenangkan sehingga ia mengetahui kesalahannya sekaligus menyadari bahwa segala hal pasti memiliki solusi yang banyak.• Jauhilah sifat egois dan meremehkan pendapat orang lain• Tunjukkan keseriusan perhatianmu dan hormatilah pendapat orang lain.• Jangan memarahi isterimu, dan andaipun engkau marah maka janganlah berkepanjangan, sebab memarahi isteri akan berbekas kepada kejiwaan suami, menyebabkan ia cemas dan tidak menghargai orang lain.Terakhir, ditekankan bahwa semua hal yang dikemukakan di atas, tidak boleh diterapkan pada kondisi-kondisi tertentu, seperti mengingkari kemunkaran. Sebab, engkau tidak boleh berbasa-basi kepada seseorang yang sedang bermaksiat seperti ghibah (menggunjing), namimah (adu-domba). Juga, hal di atas tidak boleh diterapkan kepada ahli bid'ah (pembuat dan penyebar kebid'ahan), apalagi sampai mendengarkan perkataannya, menghormati pendapatnya. Akan tetapi hal-hal di atas adalah rambu-rambu umum dalam bermuamalah dengan sesama muslim sebagaimana yang diperintahkan Allah, dan bukan kepada tokoh-tokoh pembuat dan penyebar kerusakan.
Rawabiy Ibrahim Al-Mabraz Read More..

HAVE AGREAT AND FANTASTIC WEEKEND

Have a great and fantastic weekend!
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -A boss wondered why one of his most valued employees had not phoned insick one day. Having an urgent problem with one of the main computers, hedialed the employee's home phone number and was greeted with a child'swhisper.
" Hello ? ""Is your daddy home?" he asked." Yes ," whispered the small voice.
May I talk with him?"The child whispered,
" No ."Surprised and wanting to talk with an adult, the boss asked,
"Is yourMommy there?" " Yes ."
"May I talk with her?" Again the small voice whispered,
" No ."Hoping there was somebody with whom he could leave a message, the bossasked,
"Is anybody else there?"" Yes ," whispered the child, " a policeman .
"Wondering what a cop would be doing at his employee's home, the bossasked,
"May I speak with the policeman?"" No, he's busy ,
" whispered the child."Busy doing what?"
" Talking to Daddy and Mommy and the Fireman ," came the whispered answer.
Growing more worried as he heard a loud noise in thebackground through the earpiece on the phone, the boss asked,
"What isthat noise?"
" A helicopter " answered the whispering voice.
"What is going on there?" demanded the boss, now truly apprehensive.Again, whispering, the child answered,
" The search team just landed ahelicopter .
"Alarmed, concerned and a little frustrate! d the boss asked,
"What arethey searching for?"Still whispering, the young voice replied with a muffled giggle..." ME ."__._,_.___ (aw) Read More..

Thursday 13 December 2007

AFASIA BROCA

AFASIA BROCA

Seorang pengemis, kakinya buntung, menengadahkan tangan di pinggir jalan, menatapku tajam dan menggumamkan kata-kata yang tak jelas di telingaku. Tanganku mengais-ngais recehan di saku tas. Belum sempat tanganku mengulurkan recehan yang kutemukan di sudut saku tas pada pengemis itu, sebuah benda berat menghantam kepalaku.
Ciuuuuuttt....dear...bummm...klek.....prakkkk!!!
Gelap... Samar-samar kulihat pengemis buntung yang kulihat tadi melambaikan-lambaikan tangan ke arahku.
Satu...Dua...Tiga...Lima....Sepuluh...Duapuluh....Seratus...!!!
Aaakh...Mengapa tiba-tiba ada banyak pengemis? Dan pengemis buntung itu tiba-tiba bisa berdiri. Tangannya menuding-nuding ke arahku, diikuti pengemis-pengemis lainnya. Mereka menghakimiku.
"Dasar pelit !!?"
"Rakus !?" kata yang lainnya.
"Apa kau tidak ingat, dalam hartamu ada hak-hak kami, kaum fakir miskin?"
"Pelit...Rakus....Pelit...Rakus!?" teriak mereka bersama-sama.
Aku juga ingin berteriak kepada mereka:
"Uang itu kuperoleh dari hasil jerih payahku sendiri, jadi jangan merasa punya hak atas hartaku".
Tapi tak satupun kata yang dapat kurangkaikan menjadi kalimat itu. ♫
Suara letupan ban bekas dibakar bergemletuk.
Kretek....Kretek...Pletak....Pletuk!!
Gegap gempita lagu jalanan menggema. Sorak sorai umpatan keluar dari mulut-mulut mahasiswa untuk para pejabat yang mereka anggap bersalah, koruptor, tak memihak rakyat dan masih banyak ungkapan lain. Gerai yel-yel sambung menyambung mengalir dari mulut-mulut mungil mereka. Kiloan meter spanduk berisi slogan-slogan yang lahirdari idealisme orang-orang yang pernah menjadi kelompok tersuci di negeri ini, katanya.
Aku larut dalam semarak arus demonstrasi yang mengingatkanku pada kejadian di tahun awal perkuliahanku, tahun 1998, tumbangnya orde baru. Aku masih ikut dalam kelompok demonstran. Seutas tali melingkupi kami, sebagai pembatas antara demonstran dan orang-orang di luar kami. Aku berjalan tegap sambil terus mengepalkan tangan dan menyanyikan lagu-lagu jalanan di sepanjang jalan yang kulewati.
Sampai di penghujung jalan, sepi hanya ada aku dan....mataku terbelalak...hah!?
Kalian, kawan-kawanku aktifis reformasi yang telah menanamkan idealisme, menghujamkan rasa nasionalisme, membenamkan semangat patriotisme, dan menjejalkan isme-isme lain dalam jiwaku. Kalian berkata dan bertindak dengan mengatasnamakan perjuangan, dan perjuangan ini belum mencapai titik kulminasi. Mengapa kalian sudah letih dan kelelahan? Menjual idealisme, nasionalisme, patriotisme demi menghilangkan haus dan lapar.
Deal-deal politik, pembagian jatah kekuasaan dan kedudukan yang kalian lakukan membuatku muak. Aku ingin mengumpat, namun tak satupun kata dapat kurangkai. ♫
Trang...Trang...Ting...Ting...Prakkk!!! Desss...Dess....Bumm!!?
Trang...Ting...Prakkk!!! Desss... Bumm!!?
Mereka, orang-orang suci saling menginjak, mengangkat senjata, adu parang, adu jotos, dan...MATI atas nama agama. Agama yang mana? Agamanya siapa? Agamanya Tuhan? Tuhan yang mana? Tuhan siapa? Tuhan selalu menjadi legitimasi pembenar. Padahal Tuhan, milik siapapun, selalu mengajarkan Cinta, Kasih sayang, Perdamaian, dan Keadilan. Ratusan bahkan ribuan nyawa menjadi tumbal arogansi dan ketakaburan kalian. Aku ingin tertawa dan mengejek, namun tak satu kata pun dapat kurangkai. ♫
Aku masih berdiri di tempatku semula, banyak orang berjalan di depanku, disampingku, dan di sekelilingku, Telanjang!!? Tak sehelai pun benang menutup tubuh kalian.
Kalian tetap berjalan tenang, berlagak tak terjadi apa-apa, biasa. Tanpa malu melenggang, melompat, berlari, tersenyum, bahkan tertawa. Uuughh....aku bingung??!
Wajah-wajah kalian sangat kukenal. Entah di mana aku mengenalnya, tapi wajah-wajah itu tak asing di memori otakku.
"Wajah-wajah itu....wajah-wajah itu...." seruku sambil menuding-nudingkan jari telunjukku ke arah wajah-wajah kalian yang berubah-ubah manusia... binatang... manusia.... binatang!?
Uuugh...aku bingung??!
Apakah ada pesta tahun baru? Atau zaman sudah tak kukenali?! ♫
Kakiku terus melangkah, berjalan menyusuri jalan setapak.
Cit..Cit..Cuit..Cuit..Cuit, Tek..Tek...Tek...Tekek, Kok..Kok..Kok, Cit..Cit..Cricit...Cricit...
Suara nyanyian alam, senandung makhluk ciptaan Tuhan, dan senyum ramah wajah-wajah syahdu nan lembut menyambutku.
Waaoouuu....Taman Firdaus mana yang kuinjak ini, pikirku. Apakah masih ada sudut negeriku yang menyisakan keindahan, kesejukan, dan kenyamanan seperti ini? Layaknya keindahan yang dipersembahkan Sulaiman dalam bangunan istana untuk Bulqis.
Hemmm...Aku mengerutkan dahi.
"Barisan angka??!!" Seruku
Angka-angka iru bermain-main, menari-nari di depan mataku, sangat dekat, seolah-olah ingin merobek kornea dan menyentuh retinanya.
Cahaya putih berinterferensi, saling berebut satu bintik kuning mata. Serombongan cahaya lain menggulung, semakin membelit, panjang tak terurai. Lorong panjang, gelap dan berkelok, menghentak-hentak kesadaranku. Dimensi waktu melemparku ke jurang terdalam, gelap dan pengap.
Aku ingin berteriak minta tolong, namun tak satupun kata dapat kurangkai. ♫
Setitik cahaya berpendar mulai mengembalikan kesadaranku.
Tut...Tut...Tut...Deg...Dug...Deg...Dug... Suara detektor jantung memekakkan rumah siput dalam gendang telingaku.
"Satu...Dua..." Ucapku.
Semua tersentak. Aku nyaris tak percaya. Ke mana kata-kata yang sudah kurangkai? Mengapa menjadi satu untuk ibu, dan dua untuk bapak?
Dengan susah payah kurangkai kembali kata dalam otakku dan kucoba mengucapkannya.
"iii....bb...., aaahhh"
"bbaa....p..., huuu....hhh!!!" Aku putus asa. Tak satupun kata dapat kurangkai.
Ibu menangis, mendekapku dan menciumi wajahku.
"Ibu dan bapak jangan terlalu panik." Kata laki-laki berjas putih, yang tak kukenali. Laki-laki itu mulai menenangkan ibu dan bapak yang terlihat sangat terpukul.
"Anak anda mengalami kerusakan otak kiri bagian depan akibat kecelakaan itu. Anak anda menderita afasia broca. Ia akan sedikit mengalami kesulitan pada bahasanya, mungkin sedikit gagu dan maaf...kelihatan agak idiot. Tetapi biasanya kemampuan matematisnya akan meledak." Lanjut laki-laki yang kuyakin seorang dokter.
"Apakah bisa disembuhkan, dokter?"
"Bisa...Anda cukup memberinya terapi dan kasih sayang."
Cahaya-cahaya berpendar, berinterferensi, saling membelit dan panjang kembali menyerangku. Struktur-struktur molekul, segitiga Phytagoras, konstanta Planck, susunan helix DNA bermain-main di depan lensa mataku.
Wusss....Wuuss...Sret...Sret...Aaaauuuu.....!!!!
Dimensi waktu dan lorong-lorong panjang kembali melemparku, entah di bumi mana?! ♫

Mita el-Rahma
Kamar Petak-Kudus, Ramadlan 1426 H Read More..

Monday 10 December 2007

MAMA'S LOVING NO LIMITS





MIRACLE MUST BE HAPPEN
Read More..

Saturday 1 December 2007

BAPAK POLAH ANAK BOJO KEPRADAH

ANAK ISTRI JADI KORBAN
ANAKU TABAHKAN HATIMU
JADILAH DIRIMU SENDIRI
JALANILAH HIDUPMU DENGAN IMANMU YANG SUCI
TUHAN AKAN SELALU MENYERTAIMU
Read More..

Seuntai renungan

Bahan Renungan….

QURBAN TERBAIK
Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban.
Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku, dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan. Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti, sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini tentang pengorbanan NabiAllah Ibrahim & Nabi Ismail.
Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti. Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang, ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya. " Berapa harga kambing yang itu pak ?" ujarku menunjuk kambing coklat tersebut. " Yang coklat itu yang terbesar pak.
Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang" kata si pedagang berpromosi matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya. " Tidak bisa turun pak?" kataku mencoba bernegosiasi. " Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal" si pedagang bertahan. " Satu juta lima ratus ribu ya?" aku melakukan penawaran pertama " Maaf pak, masih jauh." ujarnya cuek.
Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya. " Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?" kataku " Masih belum nutup pak " ujarnya tetap cuek " Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?" ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah. " Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri. Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput" kata si pedagang meledek. Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu. Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil. Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya. Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit. " Kalau yang belang h ita m putih itu berapa bang?" kataku kemudian " Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah" katanya Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan harga kambing coklat Mega Super tadi.
Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar. " Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?" katanya kagum " Dua juta tidak kurang tidak lebih kek." kata si pedagang setengah malas menjawab setelah melihat penampilan si kakek. " Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?" kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan " bisa di tawar-kan ya mas ?" lanjutnya mencoba negosiasi juga. " Cari kambing yang lain aja kek. " si pedagang terlihat semakin malas meladeni. " Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini) Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas." katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya. " Iki (ini) dua juta rupiah mas.
Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?" lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.
Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi. Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek, kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu. " Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah" si pedagang mengeluarkan selembar lima puluh ribuan " Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih " Dua juta sudah termasuk ongkos kirim" si pedagang yg cukup jujur memberikan lima puluh ribu ke kakek " mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah) " Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa d ita bung lagi)" kata si kakek sambil menerimanya " tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya), sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman, takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti, InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu)."
Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail milikku.
Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat. Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku. Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol, sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya. Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek. Yang aku tahu, di sek ita r masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah, rata-rata penduduk sek ita r desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan. Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing. Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya Yang sanggup membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus Tapi apa yang aku pikirkan? Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di dunia fana. Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya. Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1428 H Read More..

SIAPA tAKUT? MAAF PARNO DIKIT

MAKE THE LOVE BEAUTIFULLY
NO AIDS NO HIV
Read More..

Free chat widget @ ShoutMix
visitor stats

blogger tracker
Click Here