ClickBlog.org SITUS BERITA BLOGER CEWEK RAMADITYA/TUNA NETRA CANGGIH epaper TUTORIAL BLOGER NEWS Buku Sekolah Elektronik CCTV JAKARTA JURAGAN PULSA BURSA KERJA PEMKOT SEMARANG Martin Dougiamas Moodle E-Learning Download music Tabloid keluarga BISNIS ONLINE TERMURAH Make Money With PerformancingAds

Monday 10 March 2008

Benalu dalam Rumah Tanggaku

Benalu dalam Rumah Tanggaku
AKU adalah seorang istri yang merana. Nama panggilanku Ayu, ibu rumah tangga dengan dua orang putri yang cantik-cantik, masing-masing berumur 13 tahun dan 3 tahun. Usiaku sendiri 37 tahun, aku tinggal di Kota T, yang letaknya dekat dengan Kaki Gunung Slamet, kota kecil tapi cukup ramai, segala fasilitas ada. Itulah yang membuatku betah tinggal di kotaku semenjak pernikahanku 14 tahun yang lalu. Beruntung aku mempunyai suami yang bertanggung jawab dan sangat menyayangi keluarga, bahkan suamiku kerap membantu keluargaku karena aku berasal dari keluarga yang pas-pasan.Memang tahun-tahun pertama pernikahanku, tidak jarang kami selalu bertengkar, ini terjadi karena kami belum sama-sama menyadari, maklum kami menikah di usia yang masih belia, waktu itu suamiku tidak punya pekerjaan tetap dan kami hanya bergantung dari gajiku yang tidak seberapa. Meskipun kami kerap dibantu orangtua suamiku untuk menutupi kebutuhanku sehari-hari, namun tetap tak mencukupi, kadang suamiku dapat duit dari hasil kerjanya. Walau pendapatan suamiku tidak setiap hari dan tak pasti, tapi suamiku tergolong pekerja keras dan ulet. Perjalanan rumah tangga aku lalui dengan penuh suka dan duka, berat sama di pikul ringan sama dijinjing.Perlu pembaca ketahui, kehidupanku yang sekarang sudah jauh berbeda dengan yang dulu. Ini terjadi semenjak suamiku diangkat menjadi wakil rakyat dan punya jabatan yang lumayan. Semenjak itu pula kami jarang bertengkar, kalaupun ada pertengkaran kecil, juga kami selesaikan bersama.Namun kebahagiaan itu sirna bak ditelah bumi, ketika beberapa bulan yang lalu secara tidak sengaja aku membuka ponsel suamiku. Betapa kagetnya, aku mendapatkan SMS-SMS dari seorang wanita. Mulanya aku tidak percaya dengan apa yang baru aku temukan di ponsel suamiku, karena selama pernikahanku dengannya tak pernah aku mendengar suamiku main perempuan. Tapi itulah, ternyata jabatan mengubah yang ada pada suamiku. Suamiku sudah main perempuan walaupun pada awalnya ia mengelak. Dia katakan bahwa cuma sebatas teman biasa. Wanita itu karyawan sebuah hotel berbintang di kotaku.Aku coba bicara baik-baik dan dia juga mengatakan, dirinya di dalam ber-SMSms dengan suamiku hanya sebatas masalah kerjaan. Dasar bodoh, aku percaya saja dengan apa yang dia katakannya. Singkat cerita, sejak pertemuanku dengan wanita itu kami menjadi teman bahkan tidak jarang kami pergi bareng. Tapi apa dikata, kepercayaan yang kuberikan ternyata disalahgunakan oleh mereka berdua.Suatu saat aku dengan sengaja buka ponsel suamiku kembali dan aku dapatkan kembali SMS dari wanita itu tapi dengan nomor yang berbeda. Setelah aku tegur, keduanya mengakui kalau telah lama berhubungan. Jantungku serasa berdegup kencang, sakit aku mendengarnya. Tapi apa mau dikata rupanya suamiku lebih mencintai dia daripada keluarganya.Ternyata persahabatanku selama ini dimanfaatkan oleh keduanya untuk berhubungan tanpa setahuku. Suamiku minta maaf. Dikatakannya kalau semua ini ia lakukan karena khilaf. Aku maafkan suamiku karena bagaimanapun juga dia tetap suamiku ayah dari putri-putriku. Wanita itu juga sempat berjanji kalau dia tidak akan berhubungan lagi dengan suamiku.Aku sempat mengalami depresi hebat bahkan terlintas dalam pikiranku niat mengakhiri hidup dengan jalan bunuh diri. Tapi bagaimana nanti nasib kedua putriku seandainya aku meninggalkannya. Mereka tidak punya ibu kandung dan hanya punya ibu tiri. Dan aku tak mau ini terjadi.Aku harus tetap mempertahankan rumah tanggaku demi kedua putriku, walau dengan cara apapun, karena aku telah membangunnya dengan susah payah. Hanya kedua putrikulah yang menghibur hari-hari sepiku karena suamiku jarang di rumah. Kucoba untuk intropeksi diri tentang kekurangan yang ada padaku, serta apa kelebihan wanita itu hingga mata hati suamiku telah tertutup oleh sosok perawan tua itu.Rupanya cinta sudah membutakannya. Suamiku makin gila. Aku coba ngomong baik-baik dengan suamiku kalau aku lebih setuju dia menikahi perawan tua itu daripada lama-lama berbuat zina. Tapi apa jawaban suamiku, aku tidak mungkin meninggalkan keluarga hanya demi dia.Pembaca, sejak dekat dengan perempuan itu suamiku mulai main kasar, bahkan tidak jarang aku mendapatkan caci maki. Pernah suatu ketika suamiku berkata, kalau aku baikkan sama wanita itu dan membiarkan mereka pacaran, yang penting segala kebutuhanku terpenuhi. Pembaca, aku tidak tahu bagaimana aku akan meneruskan cerita ini. Aku lelah, aku penat menghadapi masalahku yang tiada berakhir. Tapi apa yang harus aku lakukan ? Membiarkan mereka menari-nari di atas penderitaanku? Perlu pembaca ketahui walaupun suamiku main gila dengan perawan tua itu tapi dia tetap bertanggungjawab akan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Sering dikatakan dia tidak akan meninggalkan keluarga. Pembaca yang budiman, hatiku merasa tenang dengan tidak kutemukannya lagi SMS dari perempuan itu. Tapi itu cuma sesaat belum lama ini aku kembali mendapatkan SMS dari perempuan itu, dan tertulis ucapan terima kasih kalau suamiku sudah menemaninya jalan-jalan. Pernah aku mengingatkan tidak sedikit pejabat yang hancur karena perempuan dan aku tidak mau ini terjadi pada suamiku. Tapi rupanya nasehatku tidak dihiraukannya. Menurutnya hidup melarat sudah biasa, dan dia siap kembali seperti dulu.Dari situ aku tahu kalau suamiku sama sekali tidak berniat untuk meninggalkan perempuan itu, bahkan tidak pernah memperdulikan perasaan istrinya sendiri. Aaku tidak tahu sampai kapan penderitaanku ini akan berakhir? Hanya Tuhan yang tahu semua ini, siapa menabur benih pasti dia yang menuai hasilnya.
Sebagaimana Curhat Murni kepada Setyaningrum dari Tabloid Cempaka Read More..

Free chat widget @ ShoutMix
visitor stats

blogger tracker
Click Here